Posted by : Pathurroni
28 Mar 2016
![]() |
FKIP UNRAM |
Dewasa ini, kedisiplinan ditengah-tengah
masyarakat kampus putih sudah mulai memudar. Itu bisa dibuktikan dengan
banyaknya masalah-masalah kampus putih yang sampai saat ini masih dirasakan
oleh mahasiswa. Masalah-masalah tersebut ada yang ringan dan ada yang serius.
Adapun masalah-masalah kampus putih yang sering dijumpai oleh mahasiswa
diantaranya :
1.
Lemahnya
transparansi kampus;
2.
Kurangnya
kinerja pegawai dalam melayani mahasiswa;
3.
Kurangnya
ketersediaan ruang perkuliahan;
4.
Kurangnya
kesadaran kebersihan kampus;
Masalah-masalah di atas adalah sederetan masalah
yang dilanda oleh kampus putih akibat kurangnya menerapkan kedisiplinan yang
tegas dan cermat, baik itu kedisiplinan birokrasi kampus maupun kedisiplinan
para mahasiswa kampus. Adapun ulasan serta penjelasan-penjelasan dari masalah
kampus putih diatas adalah sebagai berikut :
1) Lemahnya
Transparansi Kampus
Transparansi adalah keterbukaan dalam melakukan
segala kegiatan organisasi dapat berupa keterbukaan informasi dan komunikasi.
Transparansi di tingkat kampus putih masih kurang terbuka. Hampir setiap pogram
kerja dan kegiatan BEM dihentikan, dengan alasan program yang dibuat oleh
setiap ormawa kampus putih kurang layak atau kurang memberi efek yang
signifikan bagi mahasiswa. Dalam penggalangan dana pun demikian, mahasiswa
menemui banyak kesulitan oleh birokrasi kampus. Bahkan jatah dana setiap ormawa di kampus putih pun
seperti di bungkam.
Hampir setiap ormawa di kampus putih tidak
langsung diberikan dana organisasi demi kelancaran setiap proker yang akan
dilaksanaka. Namun seiring dorongan dari mahasiswa, seperti banyaknya
tulisan-tulisan progresif demi mengetuk hati nurani para birokrasi kampus dan
aksi massa yang dilakukan pihak BEM kampus putih telah mendobrak gerbang
transparansi di kampus putih.
2) Kurangnya
Kinerja Pegawai Dalam Melayani Mahasiswa
Banyak diantara mahasiswa yang mengeluh dengan
kinerja para pegawai kampus putih, karena kurangnya kedisiplinan yang
diterapkan oleh para pegawainya mengakibatkan mahasiswa dilayani seperti tidak
serius dan sering sekali acuh tak acuh kepada mahasiswa yang meminta bantuan.
Dari tiga mahasiswa yang telah ditanyai tentang kinerka para staf pegawai kampus
putih, telah munuturkan bahwa kinerja pegawai kampus putih kurang maksimal.
3) Kurangnya
ketersediaan ruang perkuliahan
Ketersediaan ruang perkuliahan di kampus putih
masih kurang. Itu bisa dibuktikan, contohnya saja di prodi PPKn khususnya
mahasiswa semester VI (enam) kelas A dan B reguler sore. Banyak mata kuliah
yang telah menggabungkan dua kelas ini di satu ruang kuliah. Akibatnya
mahasiswa menjadi kurang fokus dalam pembelajaran. Sedangkan jumlah mahasiswa
yang ideal dalam mengikuti proses pembelajaran adalah sekitar 30 mahasiswa.
Apabila digabungkan maka jumlah mahasiswa mancapai 60 mahasiswa, itu sudah
kurang layak jika kita bandingkan dengan fakultas-fakultas ternama di
Indonesia.
4) Kurangnya
Kesadaran Mahasiswa akan Kebersihan Kampus
Kebersihan kampus sudah menjadi tanggungjawab
bersama masyarakat kampus. Namun kenyataannya, masih saja ditemukan mahasiswa
yang kurang disiplin dalam menjaga kebersihan kampus. Faktanya yang terjadi
banyak sampah sisa-sisa makanan dari mahasiswa, baik itu di kelas, berugak,
maupun di bundaran hijau tempat mahasiswa nongkrong untuk sekedar mambahas
pelajaran atau sekedar gosip membahas seputar percintaan saja.
Namun yang paling membuat hati jengkel adalah
sisa-sisa makanan yang berserakan di dalam ruangan kuliah. Akibatnya proses
pembelajaran menjadi terganggu. Walau telah disediakan bak sampah yang lebih
dari 10 bak sampah hingga kini masih kurang memadai. Dan kinerja para pegawai
pembersih kampus hanya dapat jatah satu kali saja yaitu pada saat pagi saja.
Itu dinilai kurang efektif dalam membersihkan sampah di kampus putih.
Masalah-masalah
diatas adalah segelincir masalah yang diangkat oleh penulis untuk membuka ruang
berfikir mahasiswa tentang kampus putih. Seyogyanya segala permasalahan yang
terjadi di lingkungan kampus bisa teratasi dengan jalan musyawarah mufakkat dan
saling mendukung antara mahasiswa dengan semua birokrasi kampus serta
stekholder-stekholder kampus. Sebuah lembaga pendidikan seperti kampus putih
hendaknya membuat aturan-aturan yang tegas dan penuh disiplin serta konsistensi
tinggi dalam pengimplementasiannya.
Hingga pada
akhirnya, terbentuk jalinan persaudaraan
yang erat antara mahasiswa dengan birokrasi kampus dan secara bersama-sama
menuju kampus putih yang diidam-idamkan. Dan menghasilkan para pendidik yang
profesional dan terdidik secara ilmiah.
Related Posts :
- Back to Home »
- CATATAN KU »
- MEMUDARNYA KEDISIPLINAN MASYARAKAT KAMPUS PUTIH (FKIP UNRAM)

JANGAN LUPA KOMENTARNYA YANG SERU YA SAHABAT....