Posted by : Pathurroni
8 Apr 2015
MAKALAH
STRATEGI PEMBELAJARAN
“GROUP
INVESTIGATION”
OLEH :
ARI ALFIAN (E1B113010)
PATHURRONI (E1B113056)
RIDHO ADTIYA (E1B113060)
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga dapat kami
menyusun makalah mengenai Model Pembelajaran Group Investigation tepat
pada waktunya. Makalah ini kami susun guna untuk memenuhi persyaratan mengikuti
mata kuliah Setrategi Pembelajaran.
Dalam
pengumpulan data, kami dibantu oleh berbagai pihak yang terkait termasuk sesama
rekan mahasiswa lainnya. Atas terselesaikannya makalah ini kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Setrategi Pembelajaran.
Kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.Dengan segala
kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi kelompok kami.
Mataram, April 2015
penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
A.
BAB I :
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
2. Rumusan
Masalah
B.
BAB II
: PEMBAHASAN
1. Pengertian
Model Pembelajaran Grup Investigatis
2. Prinsip
Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigasi
3. Tujuan
Model Pembelajaran Grup Investigasi
4. Langkah-Langkah
Model Pembelajaran Grup Investigasi
5. Tahap-tahap
model pembelajaran Grup Investigasi
6. Kerangka
Model Pembelajaran Grup Investigasi
7. Ciri-Ciri
Model Group Investigation
8. Kelebihan
dan Kekurangan Model Pembelajaran GI
C.
BAB III
: PENUTUP
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam dunia pendidikan guru dituntut untuk terus selalu berinovasi dalam
kegiatan pembelajaran baik itu dalam hal menerapkan beberapa metode belajar
agar tidak menimbulkan kebosanan pada diri siswa dalam proses pembelajaran di
kelas. Selain itu, tujuan utama dengan menerapkan beberapa metode pembelajaran
ini agar dapat mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri secara efektif dan
efisien.
Dengan demikian, agar seorang guru dapat dikatakan berhasil maka guru harus
terus mengembangkan dan mengaplikasikan beberapa macam metode pembelajaran.
Tapi sebelumnya seorang guru juga harus pandai mengatur untuk mengaplikasikan
metode pembelajaran itu sendiri dimana dan kapan salah satu metode dapat
diterapkan yang sesuai dengan kondisi pembelajaran.
Dalam makalah ini, pemakalah akan memaparkan salah satu metode pembelajaran
kooperative yaitu : Metode Group Investigation yang akan diuraikan secara jelas
dan terperinci. Sehingga kelak dapat menjadi acuan untuk menerapkan metode ini
di kemudian hari.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian model pembelajaran grup investigasi ?
2. Bagaimana
prinsip penggunaan model pembelajaran grup investigasi ?
3. Apa
tujuan model pembelajaran grup investigasi ?
4. Bagaimana
Langkah-langkah model pembelajaran Grup Investigasi ?
5. Bagaimana
tahap-tahap model pembelajaran Grup Investigasi ?
6. Bagaimana
kerangka pembelajaran grup investigasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Model Pembelajaran Grup Investigatisi
Height
menyatakan to investigation berkaitan dengan kegiatan mengobservasi secara
rinci dan menilai secara sistematis. Jadi investigasi adalah proses
penyelidikan yang dilakukan seseorang, dan selanjutnya orang tersebut
mengkomunikasikan hasil perolehannya, dapat membandingkannya dengan perolehan
orang lain, karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih
hasil.
Group
Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk
mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui
bahan-bahan yang tersedia,
Berdasarkan
pandangan konstruktivistik, proses pembelajaran dengan model group
investigation memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat
secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan
sampai cara mempelajari suatu topik melalui investigasi. Democratic
teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi,
yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan
kesempatan, dan memperhatikan keberagaman peserta didik (Budimansyah, 2007: 7).
Group
investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong siswa dalam
keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang
baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group
process skills). Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide dari tiap
anggota serta pembelajaran kelompok yang notabene lebih mengasah kemampuan
intelektual siswa dibandingkan belajar secara individual.
Eggen
& Kauchak (dalam Maimunah, 2005: 21) mengemukakan Group investigation
adalah strategi belajar kooperatif yeng menempatkan siswa ke dalam kelompok
untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari pernyataan tersebut
dapat disimpulkan bahwa metode GI mempunyai fokus utama untuk melakukan
investigasi terhadap suatu topik atau objek khusus.
B.
Prinsip
Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigasi
Asumsi
yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan model pembelajaran Kooperatif
tipe group invetigation, yaitu:
1) Untuk
meningkatkan kemampuan kreativitas siswa dapat ditempuh melalui pengembangan
proses kreatif menuju suatu kesadaran dan pengembangan alat bantu yang secara
eksplisit mendukung kreativitas.
2) Komponen
emosional lebih penting daripada intelektual, yang tak rasional lebih penting
daripada yang irasioanl, dan untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam
memecahkan harus lebih dahulu memahami komponen emosional dan irrasional.
C.
Tujuan
Model Pembelajaran Grup Investigasi
Metode
Grup Investigation paling sedikit memiliki tiga tujuan yang saling terkait:
1) Group
Investigasi membantu siswa untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik
secara sistematis dan analitik. Hal ini mempunyai implikasi yang positif
terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membentu mencapai tujuan.
2) Pemahaman
secara mendalam terhadap suatu topik yang dilakukan melaui investigasi.
3) Group
Investigasi melatih siswa untuk bekaerja secara kooperatif dalam memecahkan
suatu masalah. Dengan adanya kegiatan tersebut, siswa dibekali keterampilan
hidup (life skill) yang berharga dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi guru
menerapkan model pembelajaran GI dapat mencapai tiga hal, yaitu dapat belajar
dengan penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerjas secara kooperatif.
D.
Langkah-Langkah
Model Pembelajaran Grup Investigasi
Sharan
(dalam Supandi, 2005: 6) mengemukakaan langkah-langkah pembelajaran pada model
pemelajaran GI sebagai berikut.
1) Guru
membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.
2) Guru
menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan.
3) Guru
memanggil ketua-ketuaa kelompok untuk memanggil materi tugas secara
kooperatif dalam kelompoknya.
4) Masing-masing
kelompok membahas materi tugaas secara kooperatif dalam kelompoknya.
5) Setelah
selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok atau
salah satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya.
6) Kelompok
lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil pembahasannya.
7) Guru
memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan
konsep dan memberikan kesimpulan.
8) Evaluasi.
E.
Tahap-tahap
model pembelajaran Grup Investigasi
` Pelaksanaan langkah-langkah
pembelajaran di atas tentunya harus berdasarkan prinsip pengelolaan atau reaksi
dari metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation. Dimana di dalam
kelas yang menerapakan model GI, pengajar lebih berperan sebagai konselor,
konsultan, dan pemberi kritik yang bersahabat. Dalam kerangka ini pengajar
seyogyanya membimbing dan mengarahkan kelompok menjadi tiga tahap:
Tahap pemecahan masalah,
Tahap pengelolaan kelas,
Tahap pemaknaan secara perseorangan.
1. Tahap
pemecahan masalah berkenaan dengan proses menjawab pertanyaan, apa yang menjadi
hakikat masalah, dan apa yang menjadi fokus masalah.
2. Tahap
pengelolaan kelas berkenaan dengan proses menjawab pertanyaan, informasi apa
yang saja yang diperlukan, bagaimana mengorganisasikan kelompok untuk memperoleh
informasi itu.
3. Tahap
pemaknaan perseorangan berkenaan dengan proses pengkajian bagaimana kelompok
menghayati kesimpulan yang dibuatnya, dan apa yeng membedakan seseorang sebagai
hasil dari mengikuti proses tersebut (Thelen dalam Winataputra, 2001: 37)
F.
Kerangka
Model Pembelajaran Grup Investigasi
Dari
kerangka operasional pembelajaran Group Investigation yang ditulis oleh Joise
& Weil ini dapat kita ketahui bahwa kerangka operasional model pembelajaran
Group Investigation adalah sebagai berikut:
1) Siswa
dihadapkan dengan situasi bermasalah
2) Siswa
melakukan eksplorasi sebagai respon terhadap situasi yang problematis.
3) Siswa
merumuskan tugas-tugas belajar atau learning taks dan mengorganisasikan untuk
membangun suatu proses penelitian.
4) Siswa
melakukan kegiatan belajar individual dan kelompok.
5) Siswa
menganalisis kemajuan dan proses yang dilakukan dalam proses penelitian
kelompok.
6) Siswa melakukan
proses pengulangan kegiatan atau Recycle
Activities.
G.
Ciri-Ciri
Model Group Investigation
Model
pembelajaran Group Investigation merupakan model yang sulit diterapkan dalam
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini mempunyai cirri-ciri, yakni
sebagai berikut:
1. Pembelajaran
kooperatif dengan metode Group Investigation berpusat pada siswa, guru hanya
bertindak sebagai fasilitator atau konsultan sehingga siswa berperan aktif
dalam pembelajaran.
2. Pembelajaran
yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar siswa
dalam kelompok tanpa memandang latar belakang, setiap siswa dalam kelompok
memadukan berbagai ide dan pendapat, saling berdiskusi dan beragumentasi dalam
memahami suatu pokok bahasan serta memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi
kelompok.
3. pembelajaran
kooperatif dengan metode Group Investigation siswa dilatih untuk memiliki
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, semua kelompok menyajikan suatu
presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari.
4. semua
siswa dalam kelas saling terlihat dan mencapai suatu perspektif yang luas
mengenai topik tersebut.
5. adanya
motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap
pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
6. pembelajaran
kooperatif dengan metode Group Investigation suasana belajar terasa lebih
efektif, kerjasama kelompok dalam pembelajaran ini dapat membangkitkan semangat
siswa untuk memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat dan berbagi
informasi dengan teman lainnya dalam membahas materi pembelajaran.
H.
Kelebihan
dan Kekurangan Model Pembelajaran GI
a) Kelebihan
Pembelajaran GI
Setiawan
(2006:9) mendeskripsikan beberapa kelebihan dari pembelajaran GI, yaitu sebagai
berikut:
1) Secara Pribadi
dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas.
2) memberi
semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif.
3) rasa
percaya diri dapat lebih meningkat.
4) Dapat
belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah.
5) meningkatkan
belajar bekerja sama.
6) belajar
berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru.
7) belajar
berkomunikasi yang baik secara sistematis.
8) belajar
menghargai pendapat orang lain.
9) meningkatkan
partisipasi dalam membuat suatu keputusan
b) Kekurangan
model belajar GI
1. Sedikitnya
materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan.
2. Sulitnya
memberikan penilaian secara personal.
3. Tidak
semua topik cocok dengan model pembelajaran GI, meodel pembelajran GI cocok
untuk diterapkan pada suatu topik yang menuntut siswa untuk memahami suatu
bahasan dari pengalaman yang dialami sendiri.
4. Diskusi
kelompok biasanya berjalan kurang efektif
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Model
pembelajaran kooperatif GI merupakan metode pembelajaran dengan siswa belajar
secara kelompok, kelompok belajar terbentuk berdasarkan topik yang dipilih
siswa. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur yang lebih rumit daripada
pendekatan yang lebih berpusat pada guru. Dalam pembelajaran koo[eratif GI
siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota 2-6 orang siswa yang
heterogen. Kelompok memilih topik untuk diselidiki dan melakukan penyelidikan
yang mendalam atas topic yang dipilih, selanjutnya menyiapkan dan
mempresentasikan laporan di depan kelas.
Investigasi
kelompok merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan
paling sulit untuk diterapkan (Trianto, 2012). Model ini dikembangkan pertama
kali oleh Thelan. Dalam perkembangannya model ini diperluas dan dipertajam oleh
Sharan dari Universitas Tel Aviv. Berbeda dengan STAD dan jigsaw, siswa
terlibat dalam perencanaan baik topic yang dipelajari dan bagaimana jalannya
penyelidikan mereka. Pembelajaran ini memerlukan norma dan struktur kelas yang
lebih rumit daripada pendekatan yang lebih berpusat pada guru. Pendekatan ini
juga memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Winataputra,
Udin, S. 2001. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta Pusat: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Budimansyah.
2004. Belajar Kooperatif Model Penyelidikan Kelompok.
Maimunah.
2005. Pembelajaran Volume Bola dengan Belajar Kooperatif Model GI
Supandi.
2005. Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Metode GI
:i
ReplyDeletehehe....
ReplyDeleteCopast sahabat.....
makasih sahabat a:
ReplyDeleteModel ini cocok ga buat matkul fisika?
ReplyDelete