Posted by : Pathurroni 30 Apr 2014


PARADIGMA SOSIAL MAHASISWA

Oleh: Pathurroni



A.  Arti dan Makna
Menurut Thomas Kuhn Paradigma merupakan suatu cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar atau memecahkan sesuatu masalah yang dianut oleh suatu masyarakat ilmiah pada suatu keadaan tertentu. Paradigma sosial merupakan suatu cara berfikir, yang di ikuti dengan tindakan-tindakan dalam memahami realita, kenyataan hidup. Kaitannya dengan sosial ialah sesuatu kemampuan mahasiswa dalam menganalisis realita yang ada di dalam masyarakat dengan cara kritis, sehingga terbentuk acuan sederhana ketika disesuaikan dengan kondisi objektif masyarakat hari ini, namun yang terpenting arti mahasiswa disini adalah dinamika kehidupan masyarakat yang ikut mewarnai corak kehidupan, karena mahasiswa berasal dari masyarakat dan akan kembali kepada masyarakat.
Mahasiswa adalah asset masa depan sebuah bangsa. Mereka adalah pewaris syah bagi regenerasi sebuah negeri. Mahasiswa menjadi lokomotif perubahan sosial atas kontribusinya yang signifikan dalam pembangunan dan tata peradaban bagi bangsanya. Meskipun dengan status belianya sebagai mahasiswa, namun justru status itulah yang menempatkan posisi tawar mahasiswa kian layak untuk di perhitungkan.
Mahasiswa mempunyai energi dan kekuatan tersendiri yang membuat dia sangat berpotensi. Mahasiswa mempunyai waktu luang untuk belajar, dan analisa yang mandalam, belum terkontaminasi dengan struktur kekuasaan, memiliki budaya kajian yang ilmiah,memiliki tradisi-tradisi befikir kritis dan punya keterpihakan yang jelas. Kelebihan inilah yang membedakan antara mahasiswa dengan manusia yang lain.
Jadi paradigma sosial mahasiswa diartikan sebagai sebuah kerangka berfikir yang dimiliki oleh seorang mahasiswa sehingga mampu melihat realitas sosial yang ada secara keseluruhan melalui kerja-kerja yang mengarah kepada perubahan.
B.   Kerakteristik Mahasiswa
1)  Pragmatis
Mahasiswa type ini adalah mahasiswa yang mengandalkan kecakapan mereka dalam berinteraksi untuk dapat menonjol diantara teman-temannya, kecendrungan mereka mencari muka didepan birokrat-birokrat kampus, dan biasanya cara berfikir mereka adalah spontan tanpa berfikir panjang dalam memutuskan sesuatu.
2)  Hedonis
Mahasiswa tipe ini adalah mahasiswa yang mengalami disorientasi dalam proses belajar perkuliahan, kerja mereka kebanyakan hanya di isi dengan kegiatan foya-foya artinya kerjanya hanya kupu-kupu (kuliah pulang - kuliah pulang) begitu seterusya, dan biasanya mahasiswa tipe ini tidak mau tau dengan lingkungannya alias cuek aja.
3)  Profesional
Mahasiswa tipe ini yang sebagian besar aktivitasnya hanya focus pada satu permasalahan, dan biasanya tidak mau tahu dengan kondisi lingkungan artinya hanya melakukan apa yang menjadi profesinya meskipun lingkungan sekitar juga menentukan suatu keberhasilannya, misalnya ingin mendapatkan nilai yang bagus, dia akan rela menginfestasikan apapun demi nilai tersebut meskipun disuruh ngeluarin biaya praktek yang mahal, SPP yang melonjak tanpa memikirkan bagaiman orang tua mereka memdapatkan uang, yang penting bagi mereka adalah nilai yang bagus dan menunjukkan keegoannya sebagai mahasiswa.
4)  Kritis
Mahasiswa tipe ini adalah mahasiswa yang mempunyai kecendrungan berfikir yang sistematis, ia menjadi seseorang yang mau memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh komunitasnya, mempunyai pandangan dan analisa yang mendalam terhadap persoalan-persoalan yang ada baik didalam kampus maupun diluar kampus (cepat tanggap dan selalu menjadi juara didalam maupun diluar kampus).
C.  Cara Berfikir Progresif dan Ilmiah
Berfikir progresif adalah sebuah kerangka berfikir yang dimiliki oleh seorang mahasiswa dalam melihat kondisi objektif baik dilingkungan kampus maupun kondisi diluar kampus sehingga mampu melihat  atau menganalisis realitas sosial yang ada secara keseluruhan melalui kerja-kerja yang mengarah kepada perubahan, untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat yang adil secara sosial, sejahtera secara ekonomi, demokratis secara politik dan partisipatif secara budaya.
Berfikir ilmiah adalah bagaimana kita atau seorang mahasiswa yang memiliki kemampuan yang lebih didalam berfikir tidak cepat terjebak didalam melihat realita artinya jika kita menganalisis suatu kondisi objektif mesti harus nyata atau bisa dibuktikan dengan panca indera dan tidak menganalisis sesuatu dengan perasaan, karena jika menganalisis suatu kondisi dengan perasaan maka hasilnya akan selalu salah, pasalnya kita akan dibenturkan dengan persoalan tidak enak, sungkan, malu, dll, sehingga hasil berfikir seperti ini tidak akan sesuai dengan fakta dan realita yang kita hadapi.
D.  Peran Dan Posisi Mahasiswa
Ada dua kelas yang berhadap muka dalam kondisi yang yang tidak terdamaikan ditengah masyarakat modern yaitu kelas proletariat (buruh, kaum miskin kota dll) dan kelas borjuasi/pemodal, kelas proletariat tidak memiliki hak apapun atas alat produksi dan dengan demikian harus menjual satu-satunya yang ada padanya tenaga untuk bekerja kepada kelas borjuasi yang memiliki sejumlah alat produksi yang ada selain kedua kelas itu terdapat pula kelas pekerja yang lain yang belum sepenuhnya kehilangan hak milik atas alat produksi, tapi juga harus membanting tulang untuk penghidupannya yaitu kelas petani, pedagang kecil dan para nelayan.
Lalu dimanakah posisi mahasiswa dalam suasana kelas dalam masyarakat modern ini. ? Disatu sisi mahasiswa tidak bekerja ia sepenuhnya hidup dari keringat orang lain, dalam bentuk kiriman orang tua. Disisi lain, ia juga tidak memiliki alat produksi dimana ia dapat melakukan pemerasan secara langsung terhadap  orang lain. Maka, mahasiswa bukanlah sebuah kelas ia hanyalah sebuah sector dimana tergabung dari komunitas yang berasal dari berbagai kelas. Posisi kelas mahasiswa belum ditentukan karena mereka belum memasuki kehidupan ekonomi yang sesungguhnya.
Memahami peran dan posisi sebagai mahasiswa merupakan langkah awal yang harus dipahami oleh seorang mahasiswa, mengingat posisi mahasiswa dimata mahasiswa yang merupakan kelas menengah yang masih diuntungkan baik secara ekonomi maupun politik. Namun ada hal yang mendasar yang menyebabkan mahasiswa memiliki posisi dimata masa rakyat, dikarenakan mahasiswa secara langsung belum terkooptasi dengan kepentingan-kepentingan ekonomi dan politik. Dalam artian bahwa secara ekonimis mahasiswa terlibat langsung dalam proses produksi dan secara politik, inilah yang kemudian menyebabkan mahasiswa memiliki posisi tawar yang cukup bagus dimata masyarakat, sehingga hal tersebut dianggap sesuatu yang strategis dan sangat menguntungkan bagi kemajuan diberbagai bidang dalam kehidupan bermasyarakat.
Sedangkan peran mahasiswa sendiri sebetulnya dapat dikategorikan menjadi dua, diantaranya mahasiswa mampu memerankan dirinya sebagai agen of change dan agen of control. Agen of change adalah mahasiswa selalu menjadi pelopor dalam setiap gerak perubahan kearah yang lebih baik. Sementara peran mahasiswa sebagai agen of control berkaitan dengan kemampuan mahasiswa dalam mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh penguasa (pemerintah maupun oleh perusahaan). Apakah kebijakan tersebut kepada masyarakat atau tidak, sehingga orientasi perubahan dapat diawasi setiap saat.
Persoalannya sekarang adalah apakah kita sebagai mahasiswa sudah memahami peran dan posisinya, dan pertanyaan tersebut tentunya ada dua jawaban yang muncul kepermukaan antara “iya” atau “tidak”. Akan tetapi jawaban tersebut tidak penting untuk di perdebatkan, karena persoalannya sudah dipahami atau tidaknya akan peran dan posisi mahasiswa tanpa implementasi keadaan sebuah sikap maupun gerak, sama halnya bahwa peran sebagai mahasiswa agen of change dan agen of control hanyalah mitos belaka.

{ 1 comments... read them below or add one }

SELAMAT DATANG DI BLOG KU SAHABAT

MY FOLLOWERS

KUNJUNGAN SAHABAT

Powered by Blogger.

Translate

INILAH AKU SAHABAT

My photo
Nama lengkap saya adalah PATHURRONI sudah itu aja tak lebih tak kurang. Saya berasal dari Kecamatan Pringgabaya di Lombok Timur

Blog Archive

- Copyright © RONY BLOGSPOTAN -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by DJogzs -